2025, Pj. Gubernur Sulbar Dorong Angkutan Tol Laut Kembali Beroperasi di Sulbar
MAMUJU, REFERENSIMEDIA.COM — Menindaklanjuti Surat Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri RI Perihal Usulan Pengembangan Tol Laut di Sulawesi Barat, sebagai respon atas Surat Pj. Gubernur Sulawesi Barat perihal yang sama yang telah disampaikan sebelumnya ke Kementerian Dalam Negeri awal bulan Oktober 2024 yang lalu.
Kepala Dinas Perhubungan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Maddareski Salatin melakukan Rapat Koordinasi terkait rencana tindaklanjut usulan pengoperasian atau pelayanan kembali angkutan Tol Laut di Sulawesi Barat, Kamis 12 Desember 2024 di Kantor Dishub Sulbar.
Hadir dalam rakor tersebut, seluruh Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) se- Sulawesi Barat serta Dinas Perhubungan Kabupaten se- Sulawesi Barat.
Maddareski Salatin saat dihubungi mengatakan, bahwa beberapa tahun lalu pelayanan Kapal Tol Laut yang merupakan program pemerintah untuk melayani angkutan barang antar daerah yang disubsidi oleh pemerintah sempat berjalan beberapa tahun untuk melayani masyarakat Sulbar, namun akhirnya dihentikan oleh pemerintah pusat dalam hal ini perusahaan operator angkutan Tol Laut akibat kurangnya komoditas yang diangkut.
Dalam Rakor tersebut, UPP Tanjung Silopo, UPP Majene, UPP Mamuju dan UPP Belang-Belang sama-sama menyampaikan bahwa kendala angkutan Tol Laut selama beroperasi di Sulbar adalah karena tidak bisa memenuhi kuota produk atau komoditas yang diangkut oleh kapal sehingga operator mengalihkan pelayanan ke daerah lain.
“Sehingga ke depan diperlukan komitmen bersama Pemda Kabupaten dan Provinsi untuk dapat bersinergi terutama kepada pengusaha agar dapat menggunakan layanan Tol Laut ini yang tentunya lebih murah.
Lanjut Maddareski, Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin memang sangat getol untuk meningkatkan konektivitas Sulawesi Barat, terutama dalam posisi Sulbar sebagai daerah penyangga utama IKN ini perlu dibangun ekosistem transportasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi salah satunya Tol Laut ini.
“Kita sudah identifikasi apa yang menjadi masalah sehingga pelayanan Tol Laut ini terhenti dan kita akan dorong agar Pemerintah Kabupaten dan Provinsi ini sama sama untuk memetakan komoditas atau produk yang akan kita angkut nantinya saat Tol Laut ini kembali beroperasi. Kita juga akan melakukan sosialisasi yang lebih masiv serta kerjasama dengan seluruh pengusaha yang ada di Sulbar untuk dapat menggunakan angkutan Tol Laut ini karena tentunya lebih efektif dan murah,” ujar Maddareski Salatin.
Dalam rapat ini disepakati pula bahwa rute atau trayek nantinya yang akan diusulkan untuk pelayan angkutan Tol Laut ini adalah rute Polman – Majene – Mamuju – Belang-Belang – Balikpapan – Surabaya. Kenapa Surabaya, karena merupakan salah satu pusat ekonomi pulau Jawa, banyak pengusaha kita yang bisa langsung mengangkut produk atau barangnya dari dan ke Surabaya dengan biaya yang lebih murah tentunya.
“Insha Allah, Januari 2025 kita akan sama-sama dengan UPP se Sulbar menghadap ke Kementerian Perhubungan di Jakarta untuk menindaklanjuti arahan Pj Gubernur dan Kemendagri ini, membahas teknis agar Angkutan Tol Laut dapat kembali melayani Masyarakat Sulbar, Doakan semoga semua dapat berjalan lancar,” tutup Maddareski. (mk)
***
Leave a Reply