Berita

Plt. Kadinkes Sulbar Hadiri Simposium & Workshop Penanganan Stunting di Majene

MAJENE, REFERENSIMEDIA.COM — Upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Sulawesi Barat kembali diperkuat melalui kegiatan Simposium & Workshop Stunting, yang diselenggarakan pada Sabtu, 6 Desember 2025 di Majene.

Kegiatan ini digagas oleh RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo bekerja sama dengan Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan pemerintah daerah.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, turut hadir dan memberikan dukungan penuh atas penyelenggaraan kegiatan ini.

Kehadiran beliau menegaskan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dan profesi dalam memastikan pelayanan kesehatan anak, termasuk deteksi dan tata laksana stunting, berjalan optimal hingga tingkat fasilitas pelayanan kesehatan dasar di seluruh kabupaten/kota.

Kegiatan simposium menghadirkan pakar kesehatan anak, yaitu Dr. dr. Sri Aisah, Sp.A(K), dr. Ahmad MKM, Sp.AN-TI, Prof. Dr. dr. Enny Aisyah, Sp.A(K), dan dr. Ulfiani, M.Kes, Sp.A Subsp. Neurologi (K).

Para narasumber membawakan materi strategis mulai dari deteksi dini stunting, penanganan kasus, hingga komunikasi efektif pertumbuhan anak, yang menjadi bekal penting bagi para tenaga kesehatan di daerah.

Plt. Kadinkes Sulbar dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa penanggulangan stunting harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari penguatan edukasi, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, konsistensi pemantauan tumbuh kembang, hingga akselerasi intervensi gizi spesifik dan sensitif.

“Stunting bukan hanya isu kesehatan, tetapi masa depan generasi Sulawesi Barat. Karena itu, peningkatan kualitas layanan dan kompetensi tenaga kesehatan merupakan langkah penting agar intervensi yang dilakukan benar-benar tepat sasaran dan berhasil menurunkan prevalensi stunting,” ujarnya.

Beliau menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan Panca Daya 3, Terwujudnya SDM Unggul dan Berkarakter serta mendukung Visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera yang digagas Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga.

Dengan penguatan edukasi dan layanan berbasis bukti, diharapkan penanganan stunting di Sulawesi Barat semakin berdampak dan berkelanjutan. (hms/**)

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.