Aksi Tak Direspon hingga Tengah Malam, Aliansi OKP Menduga ada Masalah Besar dan Misi Terselubung yang Disembunyikan Pj. Bahtiar
MAMUJU, REFERENSIMEDIA.COM — Aliansi OKP Sulbar kembali melakukan aksi demontrasi jilid 5 di Depan Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Selasa, 25 September 2024.
Demo ini dilakukan untuk meminta agar Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin membuka forum untuk berdiskusi dan menjelaskan terkait anggaran-anggaran yang digeser oleh Pj. Bahtiar ke program prioritasnya, yang dianggap OKP tidak berpihak kepada masyarakat.
Namun permintaan massa Aksi tidak direspon oleh Pj. Bahtiar. Hal ini memancing kemarahan para OKP hingga memaksa masuk untuk menemui Pj.Gubernur Sulbar dengan memanjat pagar kantor Gubernur Sulbar. Namun massa aksi dihalangi para petugas keamanan hingga mengakibatkan aksi saling dorong dan adu jotos yang tak terhindarkan antara petugas dan OKP yang sebagian besar adalah mahasiswa.
Dari pantauan media ini beberapa mahasiswa yang mencoba menerobos Barisan Pengamanan dari Polresta Mamuju dan Satuan Polisi Pamong Praja Sulbar mengalami luka-luka akibat aksi saling dorong. Massa aksi masih bertahan di depan pintu masuk kantor Gubernur Sulbar untuk meminta kejelasan kapan jadwal yang akan diberikan oleh Pj. Bahtiar.
Karena tidak ditemui Pj. Bahtiar, aliansi OKP bertahan hingga larut malam di Kantor Gubernur Sulbar. Mereka secara bergantian mengangkat megaphone untuk menyampaikan tuntutan dan kekecewaannya kepada kebijakan Pj. Bahtiar.
Karena tidak bisa menemui Aliansi OKP, Pj. Bahtiar mengutus Safruddin DM sebagai perwakilan. Saat bernegosiasi, Safruddin DM mengatakan bahwa, Pj. Bahtiar tidak bisa menemui aksi aliansi OKP saat ini karena kesibukan beliau. Namun, Pj. Bahtiar berjanji akan berkunjung langsung ke Sekret OKP masing-masing untuk berdiskusi.
“Perlu kalian fahami bahwa tidak mungkin saya memaksa pimpinan untuk menemui adinda disini. Tapi yang jelasnya saya sudah sampaikan langsung aspirasi adinda untuk bertemu. Namun karena masih ada tamu sehingga tidak bisa menemui kalian,” ujar Safruddin.
Namun, tawaran Pj. Bahtiar untuk menemui aliansi OKP langsung ke sekret masing-masing mendapat penolakan.
“Perlu disampaikan kepada Pj. Bahtiar bahwa niatnya untuk datang ke Sekret masing-masing OKP kami tolak. Dari awal usulan itu sudah kami tolak,” tegas Aliansi OKP saat bernegosiasi.
Sementara, Ahyar salahsatu pendemo mengatakan bahwa, Pj. Bahtiar memang tidak berniat untuk menemui pendemo. Karena dua opsi yang diusulkan pendemo yaitu menemui OKP hari ini atau besok semuanya tidak diterima Pj. Bahtiar.
“Intinya pak Bahtiar ini tidak punya inisiatif baik, padahal kita hanya ingin menyampaikan aspirasi kita, tapi tidak ada itikad baiknya,” ujar Ahyar.
Ahyar mempertanyakan ada apa dengan Pj. Bahtiar, kenapa tuntutan yang dilayangkan aliansi OKP tidak mendapat jawaban dari Pj. Bahtiar.
“Ada apa dengan tuntutan kami, kenapa Pj. Bahtiar takut untuk menjawab tuntutan itu, padahal isinya semua mulia. Semuanya murni untuk kepentingan daerah kita, kepentingan Sulbar,” tambahnya.
Nah pertanyaannya kemudian, lanjut Ahyar, kenapa Pj. Bahtiar takut untuk menemui OKP untuk mendengarkan tuntutan ini. Ia menduga ada masalah besar yang disembunyikan oleh Pj. Bahtiar.
Kenapa aparat dipakai sebagai alat untuk melindungi. Bahkan di jalan menuju Rumah Jabatan Gubernur Sulbar disiapkan aparat untuk berjaga.
“Bahkan saat adek-adek diundang untuk menghadap Pj. Bahtiar, Kapolda Sulbar dan Danrem ada semua disitu. Ada apa, apa yang disembunyikan Pj. Bahtiar dalam misi terselubungnya itu. Ini yang menjadi pertanyaan besar bagi kami,” ujar Ahyar.
Karena tidak ada itikad baik dari Pj. Bahtiar, Ahyar mengajak seluruh aliansi OKP untuk kembali merapatkan barisan dan merumuskan langkah apa yang selanjutnya akan diambil.
“Makanya kalau saya, kita buat pernyataan sikap, intinya pak Bahtiar tidak mau menemui kita artinya tidak punya itikad baik. Ini yang harus kita bicarakan baik-baik, kira-kira perlawanan apa yang akan kita lakukan kedepan,” ujarnya.
Bayangkan, lanjut Ahyar, berdasarkan informasi yang kami terima, kami mau ditemui oleh Pj. Bahtiar dengan catatan mau merubah poin-poin tuntutan.
“Berarti Pj. Bahtiar takut dengan tuntutan kita, karena isinya semua untuk kepentingan masyarakat. Berarti pak Bahtiar tidak mau kalau kepentingan masyarakat kita sampaikan,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Dahril mengajak agar seluruh pemuda dan masyarakat menguatkan simpul perjuangan untuk kembali melakukan aksi besar Kamis, 26 September 2024 pada momen Pelantikan Anggota DPRD Provinsi Sulbar.
“Kita akan kembali melakukan aksi besar-besaran pada tanggal 26 September 2024. Selanjutnya kita menuju titik kumpul untuk merumuskan apa saja yang menjadi kekurangan pada aksi saat ini dan apa yangbharus kita lakukan pada tanggal 26 memdatang,” pungkasnya. (*)
Leave a Reply