Berita

Anak-Anak Itu Bukan Angka, Mereka Harapan: Cerita Orang Tua Asuh di Topoyo

MATENG, REFERENSIMEDIA.COM — Di sebuah rumah sederhana di Dusun Ngapaboa, seorang ibu muda tampak haru ketika Bupati Mamuju Tengah, Dr. H. Arsal Aras, menggendong putrinya yang sejak lahir sempat mengalami kejang.

Balita mungil itu kini menjadi salah satu dari 30 anak yang mendapat perhatian khusus melalui program orang tua asuh cegah stunting.

“Jangan lupa bawa anak ke posyandu ya. Di sana kita bisa pantau tumbuh kembangnya,” pesan Bupati lembut namun tegas. Sang ibu mengangguk, matanya berkaca-kaca. Bagi keluarga berisiko stunting (KRS) seperti dirinya, posyandu bukan sekadar tempat timbang badan, melainkan ruang harapan.

Hari itu, Rabu, 20 Agustus 2025, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, terasa hangat. Tak hanya karena kedatangan rombongan pemerintah, tetapi karena hadirnya kepedulian.

Bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Mamuju Tengah, jajaran dinas, Baznas, camat, kepala desa, penyuluh KB hingga Ketua PKK desa, Bupati memantau langsung pemberian nutrisi tambahan di dua dusun, yaitu Lomba Deko dan Ngapaboa.

Di sela kunjungan, Baznas Mamuju Tengah membawa kabar gembira. Sebuah rumah keluarga sasaran akan direnovasi agar lebih layak huni. Sementara pemerintah desa mengusulkan pembangunan jamban sehat, karena sanitasi yang baik tak kalah penting dari asupan gizi.

Di dusun lain, seorang balita yang rapuh tulangnya mendapat saran unik dari Bupati: terapi berenang di laut. “Bawa ke pantai, biar belajar berenang. Itu bagus untuk tulangnya,” ujarnya. Sebuah nasihat sederhana, tapi lahir dari kepedulian seorang pemimpin yang mau menyelami persoalan warganya.

Ada Tangan yang Menggenggam Erat

Kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Data keluarga berisiko stunting kini diintegrasikan lintas sektor dari Dinas P3AP2KB hingga Dinas Perumahan Rakyat agar setiap bantuan tepat sasaran. Mulai dari nutrisi, perbaikan rumah, hingga jamban sehat. Semuanya bergerak dalam satu harmoni.

Bagi masyarakat Desa Topoyo, hari itu bukan hanya tentang tambahan makanan bergizi. Lebih dari itu, mereka merasa tidak sendiri dalam perjuangan melawan stunting. Ada tangan-tangan yang menggenggam erat. Ada teladan yang ditunjukkan seorang Bupati. Ada asa baru yang tumbuh dari desa kecil di Mamuju Tengah.

“Anak-anak ini adalah masa depan kita. Menjaga mereka berarti menjaga harapan Mamuju Tengah,” ujar Bupati Arsal sebelum meninggalkan lokasi. Dan di mata para ibu yang memeluk erat anak-anaknya sore itu, harapan itu kini terasa jauh lebih dekat. (hms/*)

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.