BKKBN Sulbar Melantik 48 Orang PPPK Formasi 2023, Rezky : Bangun Kolaborasi dengan Semua Mitra Strategis
MAMUJU, REFERENSIMEDIA.COM — Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulbar kembali melantik dan mengambil sumpah jabatan 48 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Lingkungan Perwakilan BKKBN Sulbar formasi 2023.
Dari 48 orang PPPK yang dilantik, Dua orang dilantik sebagai pejabat fungsional penyuluh KB Ahli Pertama, empat orang dilantik sebagai penyuluh KB Terampil dan 42 orang dilantik sebagai Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang dilaksanakan di Halaman Kantor BKKBN Sulbar, Selasa, 30 April 2024.
Saat menyampaikan sambutan, Kepala BKKBN Sulbar Rezky Murwanto mengatakan, dengan dilantiknya 48 PPPK ini, berarti jumlah PLKB Sulbar saat ini mencapai 427 orang, terdiri dari 237 PPPK dan 190 orang PNS tersebar di 648 desa/ kelurahan.
“Saya mengucapkan terimakasih dan ucapan selamat kepada 48 PPPK yang baru saja dilantik. Bapak dan ibu merupakan juara dari ratusan orang yang melamar sebagai Penyuluh KB PPPK di BKKBN Sulbar,” ujar Rezky.
Resky berharap, dengan masuknya 48 PPPK yang baru di Lingkungan BKKBN Sulbar, dapat meningkatkan capaian kinerja tahun 2023-2024 dan bisa menambah amunisi dilapangan sehingga 2024 BKBBN Sulbar bisa menurunkan prevalensi stunting sebanyak 10 persen.
“Kita syukuri capaian kinerja BKKBN Sulbar tahun 2023 mendapatkan predikat istimewa dengan nilai 97.99 persen. Saya harapkan dengan bergabungnya mereka ke BKKBN Sulbar bisa membantu kita menjadi lebih baik lagi dan bisa mencapai target kita untuk menurunkan angka stunting 10 persen,” harap Rezky.
Berkaca dari Kabupaten Majene dan Polman yang mampu menurunkan angka stunting sebesar 10 persen, Resky sangat optimis bisa mencapai target untuk menurunkan angka stunting di Sulbar sebesar 10 persen.
“Saya pikir untuk menurunkan stunting sebesar 10 persen di Sulbar tidak terlalu sulit. Karena Kabupaten Majene dan Polman sudah membuktikan mampu menurunkan stunting sebanyak 10 persen. Majene dari 40 persen menjadi 30 persen dan Polman dari 38 persen menjadi 28 persen,” ujar Rezky optimis.
Oleh sebab itu, Resky berpesan kepada 48 PPPK yang baru dilantik agar membangun kolaborasi dengan semua mitra strategis diseluruh tingkatan wilayah termasuk di desa/ kelurahan. Karena ia sadar betul untuk bisa mencapai target dibutuhkan kerjasama dari semua pihak.
Selain itu, efektifitas program pembangunan keluarga juga perlu lebih nyata dirasakan manfaatnya bagi keluarga.
“Peran tim pendamping keluarga sangat strategis sehingga diharapkan PKB dan PLKB harus mengawal dan memastikan berjalannya pendampingan secara optimal agar target penurunan stunting 10 persen bisa terwujud,” tutur Reslzky. (mk)
Leave a Reply