Berita

Dinkes Sulbar Terima Kunjungan Tim DMGM Kemenkes RI, Sinergi Pusat Daerah Perkuat Deteksi Dini PTM

MAMUJU,  REFERENSIMEDIA.COM — paya memperkuat langkah pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM), Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menyambut kedatangan Tim Kerja Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik (DMGM) dari Direktorat P2PTM, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Rabu, 23 Juli 2025.

Kunjungan ini dilakukan sebagai bagian dari fasilitasi dan supervisi implementasi program Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Provinsi Sulawesi Barat. Kehadiran tim pusat ini menjadi bentuk dukungan langsung terhadap pelaksanaan program nasional di daerah, serta memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menekan angka kejadian PTM yang terus meningkat.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan bahwa penanganan PTM harus menjadi prioritas bersama, mengingat angka kasus di Sulbar menunjukkan tren yang cukup mengkhawatirkan.

“Data program PTM menunjukkan bahwa dari 66.729 orang yang diperiksa, 12.164 orang atau 18,2% masuk kategori Pra Hipertensi dan 13.262 orang atau 19,9% telah masuk kategori Hipertensi. Sementara dari 49.919 orang yang menjalani pemeriksaan gula darah, 3.817 atau 7,6% terdeteksi menderita diabetes mellitus,” ungkap dr. Nursyamsi.

Melihat tingginya prevalensi faktor risiko tersebut, ia menegaskan pentingnya intervensi yang lebih komprehensif, termasuk peningkatan edukasi, promosi kesehatan, serta penguatan layanan skrining di seluruh fasilitas kesehatan.

Lebih lanjut, dr. Nursyamsi menekankan bahwa upaya ini sejalan dengan misi ketiga Panca Daya Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, Suhardi Duka, yaitu membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter. “Kesehatan adalah fondasi utama dalam pembangunan SDM. Kita tidak bisa berbicara tentang produktivitas jika beban penyakit terus meningkat,” tegasnya.

Tim DMGM Kemenkes RI mengapresiasi langkah Dinas Kesehatan Sulbar dalam mengimplementasikan program deteksi dini PTM serta keterbukaan daerah dalam menerima evaluasi dan masukan konstruktif. Diharapkan kunjungan ini menjadi langkah awal untuk memperkuat strategi kolaboratif dalam pengendalian penyakit tidak menular di Sulbar.

Kegiatan ini juga menjadi pengingat pentingnya investasi berkelanjutan dalam kesehatan masyarakat, dengan menempatkan pencegahan sebagai garda terdepan menuju Indonesia yang lebih sehat. (hms/*)

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.