Kasus ISPA di Sulbar Capai 2.839 per Juni 2025, Pemprov Perkuat Layanan Puskesmas dan Edukasi Masyarakat

MAMUJU, REFERENSIMEDIA.COM –Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat terus meningkatkan kewaspadaan dan penanganan terhadap penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang masih menjadi ancaman kesehatan serius, khususnya pada anak-anak.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat hingga Juni 2025, tercatat total 2.839 kasus ISPA di seluruh kabupaten, dengan rincian Polewali Mandar 921 kasus, Majene 587 kasus, Mamuju Tengah 352 kasus, Pasangkayu 321 kasus, Mamuju 377 kasus dan Mamasa 281 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat untuk segera membawa bayi atau balita ke fasilitas layanan kesehatan terdekat jika mengalami batuk atau kesulitan bernapas.
βHal ini dilakukan agar dapat dilakukan tata laksana sesegera mungkin sehingga tidak terjadi keterlambatan penemuan yang bisa memperberat penyakit dan berujung pada kematian,β ujar Asran.
Saat ini, sebanyak 98 Puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Sulawesi Barat secara aktif melakukan penemuan kasus Pneumonia dan ISPA melalui kunjungan, deteksi dini, serta pelaporan kasus.
Selain itu, berbagai program promotif dan preventif juga dijalankan, termasuk edukasi masyarakat, kampanye pola hidup bersih dan sehat (PHBS), pemberian imunisasi, serta peningkatan akses layanan kesehatan dasar.
Upaya tersebut merupakan bagian dari implementasi Quick Wins Sulbar Sehat, salah satu prioritas pembangunan yang ditegaskan oleh Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, khususnya dalam peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama pemerintah 6 Kabupaten terus mendorong seluruh tenaga kesehatan di lini terdepan untuk memiliki kapasitas yang memadai dalam diagnosis dan penanganan ISPA dan TB Paru yang sering kali menunjukkan gejala serupa namun membutuhkan pendekatan berbeda.
Dengan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan kasus ISPA di Sulawesi Barat dapat terus ditekan, dan kualitas kesehatan anak-anak Sulbar semakin membaik. (hms/*)
Leave a Reply