Komisi IX DPR RI Ajak Kader dan Penyuluh KB Perkuat 8 Fungsi Keluarga

POLMAN, REFERENSIMEDIA.COM — Dihadapan ratusan kader dan penyuluh Keluarga Berencana Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Anggota Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Andi Ruskati Ali Baal, menegaskan komitmennya untuk terus menyuarakan aspirasi petugas lini lapangan dalam menjalankan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) dan percepatan penurunan stunting.
Hal tersebut diungkapkan Andi Ruskati dalam kegiatan Promosi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Istana, Wonomulyo, Polewali Mandar, Selasa, 10 September 2024.
“Kami Komisi IX DPR RI terus menyerap aspirasi petugas lapangan, karena kader dan Penyuluh KB merupakan ujung tombak yang setiap hari bertemu keluarga.” Tegas Andi Ruskati.
Andi Ruskati juga menekankan untuk petugas lapangan agar aktif bertemu keluarga guna memperkuat 8 fungsi keluarga yaitu fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan lingkungan.
Dikesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat, Rezky Murwanto, S.Kom, MPH juga menekankan peran aktif kader dan Penyuluh KB untuk meningkatkan capaian kunjungan bayi dibawah dua tahun (baduta) ke Posyandu. Persentase kunjungan baduta ke Posyandu di Polewali Mandar mengalami fluktuatif hingga bulan Agustus 2024.
Selain itu, Peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) juga disoroti Rezky Murwanto agar lebih ditingkatkan perannya dalam mendampingi sasaran keluarga beresiko stunting di 1000 hari pertama kehidupan.
Adapun sasaran pendampingan TPK yaitu calon pengantin untuk menjaga kesehatan reproduksi, pendampingan ibu hamil dalam mempersiapkan kelahiran, ibu pasca persalinan dan baduta.
“Di 1000 HPK, mencegah stunting secara efektif melalui penggunaan KB Pasca Persalinan (KBPP), agar ibu dapat fokus memberikan ASI Eksklusif selama dua tahun.” Ungkap Rezky.
Lanjut Rezky, selain meningkatkan fokus ibu dalam merawat dan pemberian gizi seimbang bagi baduta, menjaga jarak kehamilan juga dapat menjaga kesehatan mental seorang ibu. Peran kader dan Penyuluh KB juga diperlukan dalam memastikan lingkungan yang kondusif bagi seorang ibu.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Polewali Mandar, Dr. drg. Sriharni Patandianan, MARS menegaskan dalam melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), kader dan Penyuluh KB juga perlu memanfaatkan media sosial. Selain murah, media sosial juga mudah menjangkau masyarakat.
Selain itu, drg. Sriharni juga menyampaikan pelaporan dalam pendampingan keluarga beresiko stunting di Kabupaten Polewali Mandar terus dioptimalkan. Selain menggunakan aplikasi elsimil, drg. Sriharni juga meminta kader dan penyuluh KB melakukan pelaporan secara manual.
“Semoga melalui dukungan Komisi IX DPR RI, angka pravelensi stunting di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2024 dapat mencapai target sebesar 21 persen.” Tutup drg. Sriharni. (*)
Leave a Reply