Berita

Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting Digelar di Alun-Alun Polewali

POLMAN, REFERENSIMEDIA.COM — Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat bekerja sama dengan Mitra Kerja Komisi IX DPR RI menggelar kegiatan Promosi dan KIE percepatan penurunan stunting bagi masyarakat di Alun-Alun Kota Polewali, Senin,9 September 2024.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting, terutama melalui peningkatan kesehatan dan gizi bagi anak-anak dan remaja.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Polewali Mandar, Dr. drg. Sriharni Patandianan, MARS, membuka acara ini dengan menekankan pentingnya peran remaja, khususnya remaja putri, dalam upaya penurunan stunting.

Salah satu langkah yang disarankan adalah remaja putri rutin mengonsumsi tablet tambah darah untuk mencegah anemia.

“Remaja putri rentan mengalami anemia karena kurangnya konsumsi zat besi. Ini bisa berdampak pada kesehatan reproduksi mereka di masa depan dan turut mempengaruhi risiko stunting pada anak yang dilahirkan nanti. Konsumsi tablet tambah darah menjadi salah satu langkah penting dalam pencegahan,” ungkap Sriharni.

Ketua Tim Kerja Advokasi Perwakilan BKKBN Sulawesi Barat juga menambahkan bahwa masalah stunting di kalangan remaja bukanlah hal baru. BKKBN telah memiliki berbagai program untuk remaja, seperti Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) dan Forum Generasi Berencana (GenRe).

“Kami ingin mempersiapkan remaja unggul menuju Indonesia Emas 2045. Melalui program ini, kami membekali remaja dengan pengetahuan agar dapat menghindari perilaku berisiko seperti seks bebas dan pernikahan dini yang menjadi salah satu dampak negatif dari kemajuan teknologi,” ujarnya.

Dan Sumarno juga menekankan bahwa stunting adalah ancaman serius jika tidak dicegah sejak dini.


“Stunting dapat membatasi potensi anak di masa depan, dan peran remaja sangat penting dalam memutus rantai ini. Pendidikan mengenai kesehatan reproduksi, pencegahan pernikahan dini, dan penghindaran seks bebas menjadi kunci utama dalam menciptakan generasi unggul,” katanya.

Pada sesi terakhir acara, Dra. Hj. Andi Ruskati Ali Baal, anggota Komisi IX DPR RI, sebagai narasumber utama, menggugah semangat para remaja yang hadir. Ia berbicara tentang pentingnya menjadi manusia unggul untuk membangun Sulawesi Barat yang lebih maju. Ruskati menekankan bahwa para remaja harus fokus pada pendidikan dan menghindari pemikiran untuk menikah dini.

“Jangan terburu-buru berpikir untuk menikah, karena pernikahan di bawah umur dapat berdampak buruk pada masa depan kalian. Dari segi kesehatan reproduksi, mental, dan ekonomi, para remaja belum sepenuhnya matang untuk menghadapi tantangan pernikahan,” ungkapnya.

Ruskati juga memperkenalkan program BKKBN 21-25, yang menekankan pentingnya menikah pada usia ideal, yakni 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.

“Ini adalah usia yang dianggap ideal karena secara fisik, mental, dan ekonomi, kalian lebih siap menghadapi tanggung jawab besar dalam berumah tangga. Perencanaan yang matang sangat diperlukan, karena berencana itu keren, seperti tagline BKKBN,” ujar Ruskati sambil mengacungkan jari tanda cinta kepada para peserta, memberikan semangat dan dorongan positif.

Ia mengingatkan para remaja bahwa masa depan mereka ada di tangan mereka sendiri, dan pendidikan adalah kunci utama untuk membuka peluang menjadi manusia unggul yang bisa berkontribusi dalam pembangunan daerah.

“Dengan perencanaan yang baik, menjaga kesehatan reproduksi, dan fokus pada pendidikan, kalian dapat membantu menciptakan generasi yang sehat dan produktif, serta membawa Sulawesi Barat ke arah yang lebih maju,” tambahnya.

Sebagai penutup, kegiatan ini diakhiri dengan pembagian doorprize bagi para peserta yang berpartisipasi aktif. Suasana menjadi semakin meriah dengan adanya berbagai hadiah menarik yang dibagikan. (*)

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.