Berita

Resiko Bencana di Sulawesi Barat Turun Drastis

MAMUJU, REFERENSIMEDIA.COM – Pj. Gubernur Sulawesi Barat Prof Zudan Arif Fakrulloh manyampaikan rilis data Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2023 di sela sela sidang Paripurna DPRD bahwa IRBI di Sulawesi Barat telah mengalami penurunan yang signifikan walaupun masih masuk dalam zona merah.

Dibandingkan dengan sebelumnya, IRBI Sulawesi Barat Tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 5.18 Poin dari tahun-tahun sebelumnya yang tidak pernah melebihi 2 Poin.

“Alhamdulillah sudah luar biasa turunnya, selama 5 tahun ini nggak pernah diatas 2 poin turunnya, Penurunan Indeks Resiko Bencana di Sulawesi Barat menunjukkan bahwa upaya penanganan bencana di wilayah tersebut berjalan dengan baik,” ujar Prof. Zudan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sulawesi Barat mengatakan indikator intinya ada 3 komponen yaitu Hazard (Bahaya),  Vulnerbiality (Kerentanan) dan Capacity (Kapasitas). Resiko bencana dalam suatu daerah melibatkan penilaian tingkat bahaya, kerentanan, dan kapasitas.

Risiko bencana akan meningkat bila tingkat bahaya dan kerentanan juga tinggi, dan bisa diturunkan bila kapasitas mitigasi bencana dari masyarakat meningkat.

“Bahaya yang tidak bisa kita ubah karena kondisi geografis, tapi kerawanan bisa kita turunkan. Yang jadi masalah di Sulbar ada 2 kabupaten yang sama sekali belum mempunyai dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) dan ada juga yang sudah habis masa berlakunya,” kata Amir Maricar.

Amir menambahkan, penurunan yang signifikan ini mencerminkan upaya konkret yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi SulBar di bawah kepemimpinan Pj. Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh dan BPBD Sulbar melakukan Pendampingan Penginputan IKD di Tingkat Kabupaten.

“Penurunan yang signifikan ini dapat tercapai karena atensi Pj.Gubernur Sulbar terhadap urusan kebencanaan serta dukungan kepada BPBD yang cukup besar sehingga telah dilakukan upaya peningkatan kesiapsiagaan dan kemampuan masyarakat bertahan dan beradaptasi terhadap bencana termasuk pendampingan yang selama ini belum pernah dilakukan BPBD SulBar kepada BPBD Kabupaten,” ujarnya.

Langkah-langkah lain yang juga telah dilakukan Pemprov Sulbar antara lain; Penguatan Infrastruktur, Penyuluhan dan Pelatihan, serta Pengembangan Sistem Peringatan Dini Bencana yang telah diperbaharui dan ditingkatkan, termasuk pemasangan sirine di area rawan bencana seperti yang terpasang di komplek Kantor Gubernur SulBar.

“Dengan upaya yang terus menerus dan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan BPBD, diharapkan penurunan IRBI ini dapat lebih ditingkatkan di masa mendatang, sehingga masyarakat semakin aman dari ancaman bencana,” pungkas Amir Maricar. (mk)

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.