Kapal KM. Sabuk Nusantara III Sandar di Pelabuhan Mamuju, Penumpang Arus Balik Mamuju-Kalimantan Terpantau Aman, Terkendali dan Lancar

MAMUJU, REFERENSIMEDIA.COM — Dinas Perhubungan Daerah Provinsi Sulawesi Barat mencatat lonjakan penumpang pada H+8 di Pelabuhan Mamuju yang baru memperlihatkan adanya pergerakan penumpang terpantau aman, terkendali dan lancar.
Hal tersebut terjadi karena jadwal keberangkatan/kedatangan kapal melalui Pelabuhan Mamuju setelah Idul Fitri baru ada.
Dari pantauan langsung Plh. Kabid. Pelayaran Dinas Perhubungan Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Irwyin Sutami mengungkapkan bahwa jadwal kapal melalui Pelabuhan Mamuju telah ada.
“Untuk arus balik lebaran tahun 2024 melalui Pelabuhan Mamuju baru dijadwalkan,” ungkap Irwyin.
Lebih lanjut dijelaskan Irwyin bahwa setelah hari lebaran sampai kemarin tidak ada aktivitas penumpang arus balik melalui Pelabuhan Mamuju.
Ditempat yang sama, Koordinator angkutan laut Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Mamuju Andi Nuradin membenarkan bahwa penumpang arus balik lebaran tahun 2024 melalui Pelabuhan Mamuju baru ada jadwalnya.
“Tidak ada jadwal pemberangkatan kapal setelah libur lebaran sampai kemarin (16/04), hal tersebut dikarenakan dilakukan proses perbaikan dan peremajaan beberapa fasilitas kapal di Kalimantan,” jelas Andi Nuradin.
“Aktivitas arus balik di Pelabuhan Mamuju baru ada hari ini (17/04) dengan jadwal kedatangan kapal KM. Sabuk Nusantara III,” kata Andi Nuradin.
Sementara itu, dari pihak petugas karantina hewan dan tumbuhan melakukan tugasnya memeriksa setiap penumpang yang membawa hewan atau tumbuhan/tanaman dari kapal.
Salah seorang penumpang kedapatan membawa bibit tanaman cempedak dan bibit tanaman lantora langsung diamankan petugas. Penumpang tersebut merasa tidak ada larangan membawa tanaman tersebut sejak pemberangkatan dari Kotabaru.
“Memang tidak ada larangan membawa tanaman tersebut, tetapi harus ada izin dari pihak setempat di sana untuk membawa tanaman tersebut,” jelas Khaeril Anwar salah satu petugas karantina.
“Karena tanaman tersebut telah berada di pelabuhan Mamuju, jadi tanaman tersebut harus terlebih dahulu dikarantina, hal tersebut sesuai dengan regulasi yang ada,” ungkap Khaeril. (mk)
Leave a Reply