Merokok, Menjadi Salah Satu Penyebab Tingginya Angka Stunting di Polewali Mandar
REFERENSIMEDIA.COM — BKKBN Sulbar bersama Anggota Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Andi Ruskati Ali Baal, kembali melakukan sosialisasi program percepatan stunting kepada masyarakat di Desa Pussui, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar, 11 Januari 2024.
Pada kesempatan tersebut Andi Ruskati menyampaikan bahwa program percepatan penurunan stunting menjadi program prioritas nasional dengan target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024.
“Saat ini saya bersama bkkbn mensosialisasikan program percepatan penurunan stunting, angka stunting nasional, khususnya di Kabupaten Sulbar, masih sangat tinggi, bahkan menjadi no urut 2 setelah NTT, masalahnya sangat kompleks, banyak yg menikah di bawah 19 tahun” ujar Ruskati
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi penyakit berulang, terutama sejak dalam kandungan hingga anak usia di bawah dua tahun atau di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Jepang, negara yang kurang stuntingnya, karena mereka sering makan makanan bergizi, terutama ikan, makanya kita harus hidup sehat, jangan merokok. Selain itu BKKBN juga menganjurkan cukup 2 anak, kalau terlalu banyak tidak terurus, sangat beresiko stunting” lanjut Ruskati.
Pada kesempatan tersebut Andi Ruskati juga mengimbau agar seluruh masyarakat, khususnya ibu hamil dan yang memiliki anak bawah lima tahun (baduta), rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan di posyandu, serta melarang masyarakat menikahkan anak terlalu dini .
” Idealnya menurut BKKBN perempuan kalau mau menikah minimal usia 21 tahun, laki-laki 25 tahun” ungkap Ruskati
Sementara itu Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Sulbar, Aris Firmanto, menyampaikan bahwa BKKBN memiliki program yang disebut bangga kencana, program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana.
“Stunting itu gangguan pertumbuhan, biasanya ditandai dengan tumbuh pendek,
faktor-faktor yang sering menyebabkan stunting, salah satunya jika suami merokok dan istri yang sedang hamil terpapar asap rokok tersebut, juga air yang tidak bersih dan sanitasi buruk” ungkap Aris.
“Mudah-mudahan bapak ibu bisa menerima banyak manfaat dari berbagai program yang BKKBN miliki, Bapak-bapak juga bisa berpartisipasi dalam program KB melalui KB pria” tutup Aris
Aris Firmanto berharap dengan turunnya Anggota DPR RI Komisi IX, dalam mensosialisasikan program percepatan penurunan stunting, masyarakat dapat sadar bahwa hidup sehat dan ber KB merupakan cara yang baik dalam mengurangi angka stunting.
dr. Andi Emy Purnama, Sekretaris DP2KBP3A Kabupaten Polewali Mandar, menyampaikan bahwa stunting menjadi PR di Kabupaten Polewali Mandar, karena menjadi kedua tertinggi di sulawesi barat.
“Ini bukan prestasi, Bagaimana mencegah stunting ? Di polewali mandar salah satunya kita punya inovasi setiap jumat kita keliling memberikan tablet tambah darah. Banyak yang menikah muda di sini, padahal UU pernikahan itu minimal usia adalah 19 tahun” lanjut Emy
Cara mencegah stunting ada beberapa cara. Untuk catin, lakukan pemeriksaan rutin sebelum menikah, ukur lila dll. Setelah menikah dan hamil lakukan pemeriksaan secara rutin ibu makan makanan bergizi, jika memiliki balita jangan lupa bawa ke posyandu, kata Emy. (mk)


Leave a Reply