Berita

Insan Perhubungan Sulbar Gelar Seminar Harhubnas 2024 dengan Tema “Transportasi Sulbar Maju, Menuju Nusantara Baru”

MAMUJU, REFERENSIMEDIA.COM — Insan Perhubungan Sulawesi Barat menggelar seminar Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) ke 53 tingkat Provinsi di Graha Sandeq Mamuju, Kamis, 19 September 2024.

Seminar dengan tema “Transportasi Sulbar Maju, Menuju Nusantara Baru” Sulbar Tumbuh Bersama IKN, Sulbar Menyanggah IKN melalui Ekonomi Hijau dan Biru” ini diikuti Forkopimda Sulbar dan insan Perhubungan Kabupaten se-Sulbar.

Dalam sambutannya, Kepala Dishub Sulbar, Maddareski Salatin mengatakan, seminar ini adalah salahsatu rangkaian peringatan Harhubnas 2024 sekaligus peringatan Hari Jadi Sulbar ke 20 tahun.

Maddareski menambahkan, yang melatarbelakangi seminar ini dilaksanakan adalah terbitnya Undang Undang Nomor 3 Tahun 2022 yang ditetapkan pada tanggal 15 Februari tahun 2022 tentang pembentukan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Setelah terbitnya Undang Undang tersebut, ini terkait dengan dukungan provinsi-provinsi maupun daerah yang berkaitan dengan bagaimana IKN ini bisa secepatnya untuk berkembang. Dan alhamdulillah, tahun 2024 ini Presiden Joko Widodo sudah bekantor sejak bulan Juli di IKN dalam rangka pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan RI ke 79 sudah dilaksanakan di IKN,” ujarnya.

Sulbar lanjut Maddareski, merupakan salahsatu daerah yang paling dekat dengan IKN tentunya ini menjadi suatu tantangan bagi kita semua, terutama terkait konektivitas transportasi antara Sulbar dengan IKN.

“Ini selalu menjadi pertanyaan bagi kami selaku yang dipercayakan oleh pemerintah provinsi. Setiap kali Pj. Gubernur Sulbar memberikan arahan, selalu menanyakan bagaimana dengan konektivitas antara Sulbar dengan IKN,” tambah Maddareski.

Maddareski merasa brsyukur karena dari perhubungan udara sudah ada layanan penerbangan ke IKN 3 kali perminggu. Begitu juga dari Makassar ke Mamuju saat ini sudah 4 kali perminggu.

“Jadi otomatis selama seminggu sudah bisa terisi full bisa meninggalkan mamuju ketika ada urusan di jakarta dan daerah lainnya. Dan tentunya kita berharap jaringan konektivitas ini bukan hanya sampai di balikpapan-mamuju saja, tapi ada jaringan-jaringan lain yang lebih luas,” ujarnya.

Demikian juga konektivitas di perhubungan laut. Sekarang ini menjadi pertanyaan kenapa sampai sekarang tidak. Ada kontainer yang masuk, sementara sebegitu banyaknya potensi-potensi sumber daya yang di miliki Sulbar. Itu juga selalu menjadi pertanyaan.

“Dari beberapa pelabuhan-pelabuhan yang kita miliki di Sulbar, itu sampai sekarang belum satupun yang melayani kontainer,” tandas Maddareski.
Menanggapi hal tersebut, Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin bakal mendorong pembangunan pelabuhan kontainer di provinsi ke 33 ini. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk keseriusan Pemprov Sulbar untuk tumbuh bersama IKN.
Bahtiar Baharuddin mengungkapkan, masalah perhubungan menjadi bagian dari tantangan yang harus segera diselesaikan Pemprov Sulbar dalam menghadapi permintaan dari IKN, khususnya transportasi laut dan udara.
“Jadi, kalau mau membangun koneksi daerah ini adalah membangun dari udara dan laut. Misalnya, kita sudah produksi hasil bumi yang banyak, keluar dari daerah harus pakai transportasi. Nah, disamping itu harus ada pelabuhan. Pelabuhannya gimana, pelabuhannya harus representatif untuk kapal-kapal. Dan sampai saat ini, kita belum ada pelabuhan kontainer,” kata Bahtiar.
Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri itu juga mengungkapkan, kapal kontainer ada dua macam, yakni kontainer untuk hasil bumi yang kering dan hasil bumi yang basah. Menurutnya, infrastruktur bukan hanya kapal, tapi pelabuhan yang representatif.
“Jadi, saya mendorong betul ada bantuan dan perhatian dari pemerintah pusat, supaya bangun pelabuhan kontainer di Sulbar. Selama pelabuhan kontainer nggak diselesaikan, maka diskusi kita tentang ekosistem laut masih bermasalah. Arus barang dari dan kembali ke Sulbar itu bermasalah. Kita harus bawah jauh lagi ke Makassar, jauh sekali,” ungkapnya.
Sementara untuk transportasi udara, Bahtiar Baharuddin menjelaskan, Pemprov Sulbar harus membuka akses ke seluruh daerah dengan mendahulukan yang paling prioritas. Misalnya, kata dia, ke Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
“Nah, kalau udara, kita harus membuka akses semua daerah, tetapi mana yang prioritas. Makassar sudah, balik papan sudah, sekarang yang prioritas adalah Surabaya Jawa Timur. Karena hampir seluruh ekonomi Indonesia timur, semua ujungnya Jawa Timur. Nah, kalau kita bisa membangun jalur laut langsung ke Surabaya, itu keren sekali,” tutur Bahtiar Baharuddin.
Sementara itu, Dr. Asri Santosa mendukung, transportasi laut dan udara Sulbar harus ditambah frekuensinya, khususnya penerbangan. Jangan hanya penerbangan dari mamuju ke makassar dan kalimantan saja, tetapi harus ditambah lagi, karena IKN harus disanggah dan ditopang oleh daerah sulawesi, khususnya Sulbar yang paling dekat.
“Kehadiran IKN adalah peluang besar, jangan sampai disia-siakan. Begitu juga dengan transportasi udara dan laut harus diperbaiki untuk menunjang IKN ini,” ujar Asri. (*)

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.