Over Kapasitas Alasan RSUD Sulbar Alihkan Pasien Ke Rumah Sakit Lain

MAMUJU, REFERENSIMEDIA.COM — Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulbar dr. Erna Dochri Marintani mengaku bahwa over kapasitas penyebab manajemen RSUD Sulbar mengalihkan pasien kecelakaan lalulintas ke Rumah Sakit lain.
“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban alm. Hendra,” ujar dr. Erna saat menyampaikan konferensi pers bersama belasan awak media di RSUD Sulbar, Selasa, 22 April 2025.
dr. Erna menjelaskan bahwa, sebelum dialihkan ke RS lain, terlebih dahulu pasien diperiksa oleh Dokter yang bertugas saat itu, yakni dr. Riyana.
Saat dilakukan pemeriksaan oleh dr. Riyana pasien masih dalam keadaan sadar full atau pada tahap DCS 15.
“Pasien saat diperiksa sama dokter yang bertugas dinyatakan masih dalam keadaan sadar full atau DCS 15 dalam penyebutan medisnya. Bahkan alm. Hendra masih bisa membuka jaketnya sendiri,” ujarn dr. Erna.
Oleh sebab itulah, lanjut dr. Erna, petugas jaga mengarahkan almarhum ke RS terdekat. Karena masih sangat memungkinkan untuk diibawa ke RS lain.
“Tidak ada penolakan. Saat itu IGD kami benar-benar penuh. Demi keselamatan pasien, dokter jaga mengarahkan ke RS terdekat agar penanganan bisa segera dilakukan,” ujar dr. Marintani dalam konferensi pers,
Hal senada disampaikan oleh dokter jaga malam di IGD, dr. Riyana, yang berada di lokasi saat pasien dibawa ke RS Regional. Ia menyebut, pasien datang dalam kondisi sadar penuh.
“Pasien datang dalam keadaan sadar. Kami sampaikan kepada pihak keluarga bahwa kondisi IGD sangat padat, 31 pasien dirawat di tempat tidur dan 6 lainnya di kursi. Kami menyarankan agar segera dibawa ke RS terdekat yang jaraknya lebih dekat agar bisa segera ditangani,” jelasnya.
Selang sekitar satu menit setelah tiba di RS Regional, pasien kemudian dibawa ke RS Bhayangkara oleh keluarga korban.
Menurut informasi yang diterima pihak RS Regional, pasien masih dalam keadaan sadar saat tiba di RS Bhayangkara, bahkan sempat membuka jaketnya sendiri sebelum akhirnya mendapat penanganan medis.
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga pasien. Namun kami tegaskan bahwa arahan untuk ke rumah sakit lain murni karena kapasitas kami yang saat itu tidak memungkinkan,” kata dr. Marintani.
Pihak RS Regional berharap klarifikasi ini dapat meluruskan informasi yang berkembang di masyarakat dan menghindari kesalahpahaman lebih lanjut. (mk)
***
Leave a Reply