Sempat Didemo Berjilid-jilid, Dugaan Premanisme yang Melibatkan Kadisdikbud Sulbar Selesai Secara Kekeluargaan

MAMUJU, REFERENSIMEDIA.COM — Setelah sepakat menyerahkan penyelesaian persoalan dugaan premanisme yang melibatkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulawesi Barat, Mitthar Thala Ali ke Tokoh Adat Botteng, Senin, 22 Juli 2024 lalu, persoalan ini sudah menemui kesepakatan.
Hasil kesepakatannya adalah diselesaikan secara kekeluargaan setelah diproses oleh Tokoh Adat Botteng. Hal ini disampaikan salahsatu Tokoh Adat Botteng, Muhammadong saat dikonfirmasi via Whats App (WA), Senin, 12 Agustus 2024.
“Sdh selesai dengan kekeluargaan,” ujar Muhammadong yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang di Dinas Tenaga Kerja Sulbar.
Ditanya seperti apa penyelesaian secara kekeluargaannya, apakah memotong kerbau, sapi atau ayam karena sudah masuk keranah adat, Muhammadong tidak bisa menjelaskan. Ia hanya mengatakan bahwa persoalan tersebut sudah selesai secara kekeluargaan tanpa merugikan salahsatu pihak.
“Sy tdk bisa membahasakan seperti apa dendanya tapi diselesaikan dengan cara kekeluargaan tanpa merugikan salah satu pihak,” tambahnya masih via WA.
Muhammadong menambahkan, persoalan dugaan premanisme ini sudah menandatangani kesepakatan antara pendemo yang mengalami dugaan kekerasan dan pelaku.
“Jadi mereka sudah menandatangani kesepakatan diwakili Kepala Kesbangpol Sulbar, Herdin Ismail,” tambah Muhammadong.
Sayangnya, saat di konfirmasi melalui WA kepada Kepala Kesbangpol Sulbar, Herdin Ismail, seperti apa detail kesepakatannya, redaksi referensimedia.com belum mendapat jawaban hingga berita ini ditayangkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, Mitthar Thala Ali menolak berkomentar. Ia mengarahkan wartawan referensimedia.com menayakan persoalan ini ke Tokoh Adat Botteng, Muhammadong.
“Tanya Pak Muhammadong,” ujarnya singkat melalui WA.
Diketahui sebelumnya, persoalan dugaan premanisme ini sempat didemo berjilid-jilid. Ratusan masyarakat yang mengatasnamakan Keluarga Besar Pitu Uluna Salu (PUS) melakukan aksi demontrasi dugaan tindakan premanisme yang diduga dilakukan oleh salahsatu oknum kepada mahasiswa, di Kantor Gubernur Sulbar, Senin, 22 Juli 2024.
Aksi demonstrasi ini menuntut agar menonaktifkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulawesi Barat, Mitthar; Menangkap pelaku premanisme, dan Menarik Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin dari Sulbar.
Setelah sekitar satu jam melakukan aksi, akhirnya perwakilan pendemo diperkenankan untuk masuk melakukan negosiasi dengan perwakilan dari Pemprov Sulbar, yaitu, Plt. Kepala Kesbangpol Sulbar, Herdin Ismail didampingi dua tokoh PUS Sulbar, Plt. Kepala Biro Barang dan Jasa Sulbar, Muh. Yamin Saleh serta Kepala Bidang Dinas Tenaga Kerja Sulbar, Muhammadong.
Negosiasi yang dilakukan pendemo dan perwakilan Pemprov Sulbar berjalan lancar tanpa adanya kekerasan. Mereka sepakat menjatuhkan sanksi adat kepada Kepala Disdikbud Sulbar. (*)
Leave a Reply