Berita

Diduga Intimidasi Mahasiswa dengan Preman, Masyarakat PUS Minta Kepala Disdikbud Sulbar Nonjob dan Pj. Bahtiar Dipulangkan

MAMUJU, REFERENSIMEDIA.COM — Ratusan orang yang mengatasnamakan masyarakat Pitu Uluna Salu (PUS) menggelar aksi di Pintu Gerbang Kantor Gubernur Sulbar, Rabu, 17 Juli 2024.

Aksi ini menuntut agar Pj. Gubernur Sulbar menonjobkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulbar, Mitthar dari jabatannya.

Tuntutan ini dilayangkan karena PUS menuding bahwa Kadisdikbud Sulbar memelihara dan melibatkan preman untuk mengintimidasi mahasiswa yang menggelar demo terkait dugaan korupsi yang dilakukan Kepala Disidkbud Sulbar, Mitthar.

Dalam orasinya, Ketua Himpunan Mahasiswa Botteng menyebut dengan tegas bahwa Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulbar Mitthar sebagai preman, karena melibatkan preman untuk mengintimidasi mahasiswa yang demo, yang meminta dirinya untuk dicopot.

Ia juga mengingatkan agar tidak ada lagi orang-orang yang menjadi preman di bumi manakarra ini. Karena budaya premanisme sudah tidak dibenarkan lagi untuk berkembang biak di bumi manakarra.

“Kami telah mengganti adat kami, dari adat mati menjadi adat tuo, sehingga ruang-ruang preman itu kemudian tidak dibenarkan lagi dalam lingkup tanah manakarra ini,” ujarnya berapi-api.

Sementara itu ditempat yang sama, dalam orasinya Adhi Riadi mengatakan, saat ini premanisme kembali muncul di Pemerintahan Provinsi Sulbar. Tentu hal ini sangat disayangkan Riadi, mengingat dunia pendidikan seharusnya tidak boleh ada unsur premanisme.

“Tentu kita harus sepakat bahwa dalam dunia pendidikan tidak boleh ada unsur premanisme,” ujar Riadi.

Selain itu, Ia juga menilai, sejak Pemprov Sulbar di pimpin oleh Pj. Gubernur Bahtiar Baharuddin hampir setiap hari mahasiswa datang menyampaikan aspirasinya. Tetapi apa yang terjadi, mereka diterima dengan gaya-gaya premanisme. Mereka diterima dengan intimidasi dan mereka diterima dengan perlakuan yang tidak baik.

“Untuk itu, kita sepakat bahwa seluruh warga PUS hari ini telah menyatakan sikap Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar harus dipulangkan kembali ke asalnya, dan kemudian mengevaluasi semua pejabat yang ada di OPD Sulbar, termasuk Kadisdikbud Sulbar,” tandasnya.

Tak hanya itu, Perwakilan mahasiswa lainnya, meminta agar Kepolisian segera mengamankan oknum preman yang mengancam mahasiswa menggunakan badik saat berdemo meminta Kadisdikbud Sulbar Mitthar dicopot dari jabatannya.

“Kami di PUS diajarkan untuk tidak saling mempermalukan, namun ketika adik-adik kami diintimidasi oleh preman maka seluruh masyarakat PUS akan bersatu untuk menegur orang-orang yang memelihara preman di Pemprov Sulbar. Hari ini kami datang memenuhi panggilan preman yang mengancam adik kami kemarin,” pungkasnya.

Ia juga menegaskan, bahwa dirinya tidak pernah takut dengan aksi premanisme, apalagi jika untuk membungkam mahasiswa dalam menyuarakan kebenaran di Sulbar, khususnya di Kabupaten Mamuju.

Namun, pada aksi kali ini, Kadisdikbud Sulbar, Mitthar tidak bisa menemui pendemo, karena tidak berada ditempat. Mereka hanya ditemui oleh Plt. Kepala Kesbangpol Sulbar, Herdin Ismail. Sehingga pendemo memilih untuk tidak melanjutkan negosiasi dan memilih membubarkan diri sendiri dengan teratur.

Tapi, mereka sudah sepakat untuk melakukan kembali aksi, Kamis,18 Juli 2024, dengan melibatkan massa yang lebih besar lagi. (*)

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.