Berita

Pj. Gubernur Sulbar Kukuhkan Resky Murwanto sebagai Kepala BKKBN Sulbar, Targetkan Penurunan Stunting 11 Persen dan Masuk Zona Hijau tahun 2024

MAMUJU, REFERENSIMEDIA.COM — Pj. Gubernur Sulawesi Barat Prof. Zudan Arif Fakhrulloh mengukuhkan Resky Murwanto sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Barat, di Kantor BKKBN Sulbar, Selasa, 26 Maret 2024.

Hadir Kepala Kemenkumham Sulbar, perwakilan Polda Sulbar, Korem 142 Tatag, BPKP Sulbar, Lanal Mamuju,  Kepala OPD Lingkup Sulbar, serta seluruh staf BKKBN Sulbar.

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat, Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengatakan, pengukuhan kepala BKKBN Sulbar merupakan suatu siklus dan manajemen untuk peningkatan kapasitas dan pengembangan karir pegawai.

Selain itu, lanjut Bonivasius, pengukuhan ini dilakukan sebagai bentuk kepercayaan Kepala BKKBN Pusat atas kemampuan dan potensi yang dimiliki setelah dinilai dari berbagai tahapan seleksi.

“Sebagai kepala BKKBN Sulbar hendaknya mulai secara bersama-sama dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memajukan program Bangga Kencana karena sinergi sangat penting sekali,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebelum Resky Murwanto dilantik sebagai Kepala BKKBN Sulbar, terlebih dahulu dijadikan sebagai Plt. Disitu dilakukan pemantauan. Ternyata setelah menjadi Plt. komunikasinya cukup bagus dengan Pj. Gubernur Sulbar serta Forkopimda Sulbar.

“Akhirnya setelah kita melakukan penilaian diputuskan bahwa Pak Resky memang layak menjadi perwakilan BKKBN di Sulbar. Ini terbukti dengan penurunan stunting di sulbar sebesar 4,7 persen tahun 2023,” tambahnya.

Bonivasius juga mengapresiasi Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakhrulloh atas komitmen mendukung dan mensukseskan program Bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di Sulbar.

“Yang jelas, kunci keberhasilan sebagai seorang kepala perwakilan itu harus berkolaborasi, berkoordinasi dan bersinergi. Terutama dengan Gubernur Sulbar, Bupati dan Walikota. Oleh sebab itu harus berkolaborasi, koordinasi dan bersinergi kepada semua pihak di Sulbar,” tandasnya.

Sementara itu, Prof. Zudan mengaku sudah mengenal Resky Murwanto dengan baik. Oleh sebab itu, usai pengukuhan Ia mengajak agar terus maju dan terus bergerak menurunkan angka prevalensi stunting di Sulbar.

“Karena kita sudah saling mengenal maka sekarang tinggal actionnya. Strateginya kita sudah punya, permasalahannya juga sudah ditangan kita, tinggal kita bersama-sama mengatasinya. Kita harus kompak bersama semua pihak dan berkolaborasi dengan koridornya masing-masing,” ujarnya.

Prof. Zudan menergetkan tahun 2024, stunting di Sulbar harus keluar dari zona merah, yaitu di bawah 30 persen. Ia bertekad membawa stunting di Sulbar berada di zona hijau, dengan menurunkan 11 persen angka prevalensi stunting di Sulbar tahun 2024.

“Target Presiden Jokowi, penurunan angka stunting di Sulbar menjadi 14 persen tahun 2024. Tapi saya hitung-hitung belum mampu. Tapi target kita menurunkan angka stunting sebesar 11 persen menjadi 19 persen sehingga masuk zona hijau tahun 2024. Ini menjadi tantangan kita semua,” ujarnya.

Stunting jika tidak segera disembuhkan maka akan menjadi beban seumur hidup. Oleh sebab itu, Prof. Zudan mengajak semua kalangan untuk mendukung pengendalian kependudukan dan penurunan angka stunting di Sulbar sebesar 11 persen tahun 2024.

“Mari kita tuntaskan pekerjaan kita dengan saling mendukung untuk Sulbar maju terus,” tandasnya.

Kepala BKKBN Sulbar Resky Murwanto sangat optimis prevalensi stunting di Sulbar bisa masuk ke zona hijau dan mencapai target penurunan stunting di Sulbar sebesar 11 persen menjadi 19 persen tahun 2024.

“Untuk mencapai hal tersebut, kami akan menitik beratkan untuk anak yang berkualitas. Salahsatunya dengan penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang dan juga KB paska persalinan. Jadi kami sekarang segera menggencarkan kembali gerakan ketika ibu sudah melahirkan langsung menggunakan alat kontrasepsi agar dapat menyusui anaknya hingga usia 2 tahun sehingga menghasilkan anak berkualitas,” tutupnya. (mk)

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.